Ia pun menyarankan kaum pria agar tidak tersindir dengan fakta tersebut, atau menyangkal hasil penelitiannya.
Stoe menjelaskan bahwa di zaman batu, pria lebih sering keluar
rumah untuk berburu makanan, sedangkan wanita berdiam di rumah dan
melakukan banyak tugas, seperti mengurus anak sembari mengumpulkan jamur
atau buah-buahan, memperbaiki sesuatu dan membuat perangkat dari batu.
"Penelitian ini sangat menarik. Jika pria benar-benar lebih lambat
dari perempuan, ini bisa menyebabkan implikasi serius terhadap
pekerjaan. Multitasking sangat dibutuhkan untuk mengorganisir pekerjaan di kantor," kata Stoe.
Dalam penelitian itu, Stoe melibatkan 120 wanita dan 120 pria.
Dengan waktu delapan menit, peserta diwajibkan menyelesaikan tugas:
menemukan restoran pada peta, menyelesaikan soal matematika, menjawab
panggilan telepon, dan mencari kunci yang hilang di lapangan.
Hal ini untuk menguji keahlian mengatur waktu, dan pengendalian diri untuk tetap tenang di bawah tekanan.
Hasilnya: pria dan wanita memiliki kemampuan yang sama ketika
mengerjakan tugas satu per satu. Namun ketika banyak tugas bercampur
dalam satu waktu, secara signifikan pria lebih lambat 77 persen,
sedangkan wanita 69 persen.
"Perbedaan ini memang terlihat kecil, namun dampak akan terasa
besar ketika pekerjaan berlangsung selama hari kerja dan juga akhir
pekan," ujar Stoe.
Keith Laws dari University of Hertfordshire menambahkan, wanita
lebih terorganisir jika bekerja di bawah tekanan. Mereka berpikir dulu
di awal, sedangkan pria impulsif. Melompat begitu saja ke pekerjaan
lainnya.
sumber | oke77.blogspot.com | http://life.viva.co.id/news/read/454599-studi--wanita-lebih-sanggup-bekerja-di-bawah-tekanan
total komentar :