BlackBerry pun dikabarkan telah menempuh opsi penjualan perusahaan dengan konsorsium Fairfax Financial Holdings Limited. Fairfax membeli BlackBerry senilai US$4,7 miliar, setara Rp53,7 triliun.
Lalu, bagaimana nasib BlackBerry ke depannya?
Melansir CrackBerry, 25 September 2013, seorang bernama Nwadike asal Zimbabwe meminta pendapat dari Kevin Michaluk, pendiri sekaligus Pimpinan Redaksi CrackBerry, mengenai perlunya membeli ponsel BlackBerry baru.
Berikut petikan pertanyaan Nwadike:
"Hi Kevin, saya berharap Anda dapat memberikan beberapa saran. Saya
sedang berpikir untuk mengganti ponsel BlackBerry baru. Saat ini saya
memiliki Bold 9700 dan ingin menggantinya dengan Bold 9900 (Dakota)
karena harganya sudah mulai turun. Namun, setelah saya mendengar semua kekacauan tentang BlackBerry. Apakah Anda pikir, saya perlu membeli ponsel BlackBerry baru yang mana perusahaannya sedang "sekarat" sekarang ini? Saya tidak peduli dengan BlackBerry yang tidak memiliki aplikasi yang banyak. Di Afrika, saya hanya memakai ponsel hanya untuk tujuan konektivitas Internet dan komunikasi. Aplikasi yang sering saya gunakan adalah Twitter, Facebook, aplikasi seputar keamanan dan tujuan navigasi, BlackBerry Messenger, dan browser. Sejujurnya, saya tidak terlalu suka dengan ponsel layar sentuh penuh untuk mengetik. Saya suka BlackBerry dan saya benar-benar penggemar BlackBerry. Jadi, tolong beritahu saya, benar atau salah jika saya membeli BlackBerry baru sekarang?" |
Pertanyaan itu tentu mewakili banyak orang di dunia, terutama Indonesia yang merupakan basis pelanggan BlackBerry terbesar. Apakah ponsel BlackBerry masih layak dibeli?
Kevin, pun menjawab pertanyaan itu:
"Pertanyaan Anda mengenai kebingungan untuk membeli perangkat
BlackBerry sangat wajar, mengingat saat ini banyak media yang
memberitakan tentang kekacauan BlackBerry. Saat ini, BlackBerry sedang mencoba strategi baru untuk memaksimalkan teknologinya. Salah satunya adalah dengan produk BlackBerry 10, yang fokus pada inovasi untuk memenuhi kebutuhan para pengguna. Strategi baru itu juga terkait dengan PHK yang dilakukan perusahaan. CEO BlackBerry Thorsten Heins membuat keputusan sulit untuk merampingkan jumlah karyawan BlackBerry. Heins juga menyatakan, dengan perampingan jumlah karyawan, maka akan membuat BlackBerry lebih fokus pada teknologi komputasi mobile untuk perusahaan dan pelanggan. Itu dilakukannya semata-mata untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. BlackBerry secara terbuka mengungkapkan hal itu semua kepada publik. Dan seharusnya itu bisa membuat Anda lebih percaya diri untuk membeli perangkat BlackBerry." |
Kevin juga menambahkan,
Nwadike sepertinya masih terbentur masalah dana. Menurutnya, Bold 9900
masih merupakan pilihan bagus dan tidak salah sama sekali.
"Tapi, saya menyarankan kepadanya untuk membeli BlackBerry Z10, karena harganya relatif lebih terjangkau daripada seri BlackBery 10 lainnya. Nwadike harus mencoba teknologi yang ada di sistem operasi BlackBerry 10," tutur Kevin.
"Tapi, saya menyarankan kepadanya untuk membeli BlackBerry Z10, karena harganya relatif lebih terjangkau daripada seri BlackBery 10 lainnya. Nwadike harus mencoba teknologi yang ada di sistem operasi BlackBerry 10," tutur Kevin.
"Itu adalah bukti dari
masa depan BlackBerry yang perlu Anda pikirkan. BlackBerry sangat
bertaruh di OS BlackBerry 10. Jadi, silakan Anda menyimpulkan sendiri,"
tutupnya. (umi)
sumber | oke77.blogspot.com | http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/447133-membeli-ponsel-blackberry-baru--perlu-atau-tidak-
total komentar :
|