"Kebijakan ini datang karena banyak turis mancanegara yang jatuh sakit di Thailand. Mereka kemudian mencari perawatan ke rumah sakit tapi tak bisa membayar tagihannya," tutur Sekretaris Wakil Menteri Kesehatan, Charnvit Phrathep seperti dilansir dari News Australia, Rabu (23/10/2013).
Wacana ini bergulir lantaran banyak wisatawan asing tidak membayar tagihan biaya perawatan rumah sakit ketika mereka berlibur di Thailand. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Thailand, tagihan perawatan turis asing di Thailand sekitar 700 juta Baht (Rp 245 miliar) per tahun.
"Kami telah mencoba mengirim tagihan ke kedutaan masing-masing, tapi mereka selalu berkata tidak ada bujet," tambah Charnvit.
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata telah setuju dengan kebijakan ini. Menteri Kesehatan Thailand, Pradit Sintavanarong mengatakan hal tersebut beberapa waktu lalu kepada Bangkok Post.
Disebutkan kebijakan ini akan mulai diberlakukan pada 1 Januari 2014. Bea masuk sebesar 500 Baht akan dikenakan pada traveler yang datang lewat jalur udara. Sementara turis yang datang via jalur darat dikenakan 30 Baht (Rp 10.000) per hari tinggal di Thailand.
Charnvit mengatakan, lambat laun kebijakan ini akan menguntungkan bagi traveler asing.
"Kami pikir mayoritas turis punya uang 500 Baht. Ketika mereka tiba kemudian mendadak serangan jantung, mereka langsung dapat perawatan di rumah sakit terdekat. Kami akan menjadi negara pertama yang memberlakukan kebijakan ini. Inggris dan Kamboja juga sedang mempertimbangkan kebijakan serupa," katanya.
Nah, detikTravel pun mencoba menkonfirmasikan hal tersebut ke Tourism Authority of Thailand (TAT). Menurut mereka, belum ada kepastian dari Bangkok dan kebijakan tersebut baru sebatas rencana belaka.
"Bea masuk wisatawan ke Thailand masih sebuah rencana," kata pihak TAT.
sumber | oke77.blogspot.com | http://travel.detik.com/read/2013/10/23/120352/2393261/1382/thailand-akan-terapkan-bea-masuk-500-baht-untuk-turis
total komentar :
|