Studi terbaru pernah mempublikasikan penelitian bakteri ini di jurnal Nature Geoscience. Peneliti mengatakan, dalam air keruh antara 50 sampai 610 meter di bawah permukaan laut, methylmercury tetap berada dalam jaringan makanan.
Bakteri ini menjadi makanan bagi makhluk hidup lain. Merkuri menyebar melalui jaringan makanan di wilayah Pasifik. Methylmercury terakumulasi lebih tinggi dalam jaringan makanan, karena mangsa berhasil melewati kontaminasi merkuri. Sementara predator ini tidak memiliki cara biologis untuk membuang racun.
Hal ini juga akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia, di mana manusia yang memancing ikan yang terjangkit methylmercury ini, kemudian disantapnya bisa mengganggu ksesehatan. Umumnya, ikan yang rawan ini ialah ikan mahi-mahi.
Merkuri itu sendiri berbahaya bagi manusia. Menurut, lembar fakta Geological Survey Amerika Serikat, manusia menghadapi ancaman besar dari konsumsi methylmercury, karena tubuh manusia memiliki kekurangan pertahanan yang memadai terhadap racun.
Laporan mengungkap konsumsi secara tidak langsung methylmercury ini bisa membunuh seseorang. Sedangkan, dosis tingkat rendah menyebabkan masalah neurologis, termasuk penurunan keterampilan motorik dan sensasi.
Merkuri memasuki ekosistem Pasifik karena polusi dari pabrik batu bara dan sumber daya buatan manusia lainnya. Ancaman merkuri bisa meningkat di masa depan. (fmh
sumber | oke77.blogspot.com | http://techno.okezone.com/read/2013/08/27/56/856390/misteri-kandungan-merkuri-bawah-laut-terungkap
total komentar :
|