Data yang dihimpun detikFinance, Selasa (20/8/2013), PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, mencatat kurs jual US$ di harga Rp 10.900 dan kurs beli di Rp 10.500. Dengan kata lain, bank menjual 1 US$ di harga Rp 10.900.
Sedangkan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjual dolarnya di Rp 10.995. Sedangkan kurs beli BNI di kisaran Rp 10.595.
Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dipatok BI hari ini, tercatat 1 US$ berkisar di Rp 10.504.
Menjelang penutupan sesi I IHSG, rupiah diperdagangkan di level Rp 10.620 per dolar AS. Reuters menyebut, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah mencapai level tertingginya siang ini di kisaran Rp 10.675.
Nilai tukar rupiah yang jeblok dipengaruhi oleh kondisi dalam negeri yang cukup membuat khawatir pelaku pasar.
"Pelaku pasar besar memang menganggap aset-aset dari Indonesia sudah overvalued. Sudah harus mengalami koreksi," ungkap Ekonom Dradjad Wibowo kepada detik Finance.
"Tren koreksi IHSG dan rupiah akan terus berlanjut. RAPBN 2014 yang tidak realistis dianggap pelaku pasar sebagai bukti bahwa pemerintah tidak in-touch dengan persoalan yang ada. Targetnya tidak realistis dan tidak menjawab kekhawatiran pasar akan defisit neraca pembayaran," paparnya.
sumber | oke77.blogspot.com | finance.detik.com/read/2013/08/20/113556/2334923/6/bank-jual-us--1-di-kisaran-rp-10990?f990101mainnews
total komentar :
|