Psikolog klinis dewasa, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, menuturkan ketika tahu pasangan berbuat salah sebaiknya tidak perlu menahan amarah yang ingin dikeluarkan. Luapkan saja semua rasa kecewa Anda tapi tidak memakai kata-kata yang kasar.
"Gak usah terlalu jaim. Kita omongin saja yang kita rasakan. Mungkin pemilihan kata-katanya saja jangan yang kasar, nggak usah terlalu teriak-teriak, marah mah marah saja," tutur Diana saat berbincang dengan wolipop beberapa waktu lalu di kawasan Artha Gading, Jakarta Utara.
Setelah emosi mereda, jika Anda butuh waktu sendiri beritahukan pasangan. Terkadang Anda butuh waktu untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan sendirian atau bersama teman-teman. Kegiatan tersebut berguna untuk menenangkan diri agar pikiran lebih segar. Jika sudah merasa lebih tenang, ajak pasangan bertemu untuk membicarakan semua permasalahan yang sedang melanda hubungan Anda.
Meskipun sudah memaafkan, tentu sulit bagi Anda untuk kembali percaya dengan pasangan. Wanita 40 tahun itu menyarankan, jika Anda masih sayang tidak ada salahnya memberikan kesempatan kedua. Berikan dia waktu untuk menunjukkan perubahannya tapi Anda perlu memberikan batas waktu. Bila setelah batas tersebut belum bisa percaya kembali dengannya, sebaiknya Anda memikirkan untuk melanjutkan hubungan atau menyudahi saja.
"Saya sebagai orang yang mau mengembalikan kepercayaan harus kasih limit juga mau 3 bulan atau 6 bulan. Kalau lebih dari itu belum percaya juga mungkin hubungannya harus dikaji ulang. Apakah mungkin nggak bisa jalan bareng lagi? Apa memang dia nggak bisa dipercaya?" tutup wanita lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu.
sumber | oke77.blogspot.com | http://wolipop.detik.com/read/2013/08/16/163405/2332279/852/cara-terbaik-menghadapi-dan-memaafkan-pasangan-yang-mengecewakan
total komentar :
|