Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan, penyebab pertama selalu timbulnya kemacetan usai hujan karena kurangnya petugas polisi yang mengatur lalu lintas, khususnya di wilayah-wilayah yang arus lalu lintasnya padat setiap harinya.
"Pertama tidak ada petugas di persimpangan. Kedua banyak pengendara motor yang mengurangi kecepatannya dan berteduh," ujarnya Kamis (14/11/2013).
Jokowi melanjutkan, untuk mengatasi hal tersebut ia telah memerintahkan petugas Dinas Perhubungan untuk bersiaga saat hujan turun, dan mengatur lalu lintas di persimpangan. "Sebab kalau tidak diatur pengendara akan saling serobot dan kadang tidak mempedulikan lampu lalu lintas," jelasnya.
Penyebab lain adalah masih adanya genangan air di jalanan, yang menghambat laju kendaraan. Untuk hal ini, ia telah memerintahkan Dinas PU melakukan pengerukan dan membersihkan saluran untuk mengatasi genangan air. Normalisasi lebar gorong-gorong dan penertiban kabel pipa juga akan dilakukan.
Terakhir menurut mantan Walikota Solo itu, kemacetan semakin parah karena jumlah kendaraan pribadi di Jakarta yang terus meningkat. Data yang dikantongi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan pertambahan kendaraan di Ibukota sejak Januari hingga Oktober mencapai 1.218.000 unit.
"Dari Januari sampai Oktober pertambahannya adalah 1.218.000 sepeda motor dan mobil. Sepeda motor 944.000, mobilnya 273.000. Bayangin. Ini pembeliannya. Tambahan mobil dan motor baru," katanya.
Ia tetap berkeyakinan, tingginya jumlah kendaraan pribadi adalah penyebab sulitnya macet teratasi. Untuk itu, Pemprov berencana menerapkan menaikan pajak progresif untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah kendaraan. Usulan itu akan diajukan lagi ke DPRD DKI Jakarta.
"Kalau solusi kita itu. Nah kalau pemerintah pusat mestinya pembatasan ," tandasnya.
sumber | oke77.blogspot.com | http://forum.detik.com/inilah-kambing-hitam-penyebab-macet-usai-hujan-menurut-jokowi-t832533.html?nd771104forum
total komentar :
|