Saat mengambil resep obat di Apotik RS, saya memilih duduk di kursi
yang di sediakan depan Apotik, karna terlalu lama menunggu sayapun
mengalihkan perhatian saya dengan memotong kuku (lebih bermanfaat ‘kan?
ketimbang ngomel-ngomel). Satu persatu kuku jari tangan saya potong,
namun tak berapa lama seorang lelaki yang dari tadi duduk di sebelah
saya menegur saya,“Tidak baik potong kuku malam-malam”
Saya langsung menoleh ke arahnya dan menanggapi,
“Alasannya?”
“Ya, tidak baik”
“Iya, tidak baiknya itu apa? dan kenapa?”
Diapun agak sedikit kesal, terlebih saya, menegur kok tidak ada lasannya. Saya pun berkeyakinan sendiri, jangan-jangan lelaki ini kayak nenek saya di kampung yang larang ini itu tapi giliran di tanya alasannya kenapa, eh, malah marah-marah, membantah katanya. Aneh.
Seperti mencuci tengah malam, kata nenek saya tidak boleh dan sangat melarang keras saya mencuci malam, saya yang merasa tidak setuju dengan keyakinan tak beralasannya itu mennggapi,
“Nek, jaman dulu itu di larang mencuci malam karna dulu ‘kan belum ada lampu, jadi kalau malam itu gelap gulita, jadiiiiiiii, kalau kita mencuci tengah malam, kotoran-kotoran di pakaian itu tidak keliahatan jadinya baju tidak bersih. Tapi, sekarang ‘kan beda, sudah ada lampu, mesin cuci, jadi cucinya enteng dan bersih, di jamin.” Nenek hanya geleng-geleng kepala dan menghela napas panjang.
Nach, kembali ke lelaki tadi yang menegur saya. Hal itu pula yang mungkni ia yakini, keyakinan dari neneknya, kalau potong kuku tengah malam itu bisa-bisa nanti melukai jari-jari kita (’kan gelap gulita, tidak ada lampu jadi tidak bisa melihat dengan jelas).
Dan tak berapa lama setelah dia menegur saya, dia mengeluarkan sepuntung rokok dari bungkusan rokok yang sedari tadi di pegangnya, dan ia nyalakan, saya langsung menegur,
“Merokok juga tidak baik, tidak hanya di malam hari, tapi juga di pagi hari, sore hari, pokoknya sepanjang hari”
Belum sempat Ia berbicara, saya langsung berkomentar lagi melanjutkan komentar saya tadi,
“Alasannya? Anda mungkin sudah tahu, tidak baik untuk kesehatan diri sendiri dan terlebih lagi kesehatan orang lain.”
Ia hanya terdiam tapi masih melanjutkan hisapan rokoknya. Setelah saya mengambil obat saya, sayapun berlalu meninggalkannya, kelamaan dekat dia bikin eneg dan tambah penyakit saja.
Sebelum menegur orang lain, perbaiki dulu diri kita sendiri,,,
Yach, istilah teman-teman (gaul) saya => Perbaiki letak bibir kamu. Hehehe,,
sumber | oke77.blogspot.com |
total komentar :
|
