Banyu menuturkan, kompetisi untuk memperebutkan nama Jakarta Monorail bukanlah sekedar proyek belaka. Ia menegaskan, ajang tersebut memiliki arti yang sangat penting bagi kota yang menjadi Ibukota Negara itu.
"Ini langkah revolusioner, terobosan transportasi yang harus didukung. Sebuah simbol baru, simbol adalah harapan. Sebuah acuan bagi sebuah komunitas atau peradaban, dalam hal ini komunitas Ibukota Jakarta," ujarnya.
Sebelum mendapatkan pemenangnya, Banyu mengaku kaget. Sebab, animo dan antusiasme masyarakat begitu luar biasa dalam merespon kompetisi nama Jakarta Monorail.
"150 ribu voters, 13 ribu judul nama," jelasnya.
Sementara itu, sang pemenang, Fahrur Rozi mengatakan macet dan polusi adalah inspirasi dirinya mendapatkan nama JET itu. Fahrur mengisahkan hampir setiap hari, ia yang mengendarai motor dari Bekasi ke Jakarta selalu merayap di kemacetan.
"Macet di Jakarta itu parah banget sehingga menyebabkan polusi. Saya berharap Jakarta Monorail mampu menanggulangi polusi, makanya namanya Eco," tuturnya.
Sebagai pemenang, Fahrur berhak mendapakan hadiah yang memang dijanjikan oleh panitia. Antara lain adalah, mendapatkan Ipad Mini dan juga tiket gratis menggunakan fasilitas Jakarta Monorail seumur hidup.
Selain Fahrur, panitia juga memberikan penghargaan bagi pemenang kedua dan ketiga. Pemenang kedua diraih oleh Irfan Adyta yang mengusulkan nama, Nusantara Trans Rapid (NTR). Irfan mendapatkan tiket Jakarta Monorail selama satu tahun, dan Ipod Touch.
Sedangkan, juara ketiga diraih oleh Ronald Raymond yang mengusulkan nama Jakarta Fast Line (JFL) dengan hadiah tiket gratis selama 6 bulan dan Ipod Nano.
sumber | edan77.blogspot.com | http://ekonomi.lintas.me/go/metro.news.viva.co.id/jet-nama-resmi-jakarta-monorail
total komentar :
|