Philip Ohnesorge (32) hanya memiliki setengah
otak, yaitu otak bagian kanan. Walaupun begitu, ia tidak menyerah dan
tetap bertahan hidup. Begitu juga dengan ibunya, Eva Ohnesorge (64).
Keduanya tetap bertahan dan saling menguatkan satu sama lain.
Saat
Philip tumbuh dewasa, ia tidak mampu berbicara dan sering kejang.
Setelah berkonsultasi dengan dokter, kondisinya dianggap tidak dapat
disembuhkan dan hanya akan semakin bertambah buruk.
Meskipun
dokter berkata demikian, Eva menolak untuk menyerah. Pada tahun 1989, ia
menemukan seorang ahli bedah yang bersedia untuk mengambil risiko.
Akhirnya, sisi kiri otak Philip yang saat itu berusia 9 tahun, dilakukan
operasi pengangkatan.
Operasi itu berjalan lancar. Philip yang
sebelumnya tidak pernah mengucapkan kata, saat pasca operasi mulai
berbicara dalam kalimat.
Sekarang Eva menghadapi permasalahan
baru untuk kelangsungan hidup anaknya. Philip menderita penyakit langka
yang disebut sindrom Sturge-Weber, berupa tanda lahir yang menutupi satu
sisi kepala dan lebih dari satu mata. Tanda lahir ini cepat menyebar
dan Eva khawatir akan mempengaruhi penglihatan anaknya.
Untuk
mengatasinya, Philip memerlukan perawatan laser khusus untuk
mengendalikan pertumbuhan tanda lahir ini. Namun The National Health
Service (NHS) menolak untuk membayar biaya pengobatan.
"Mereka
sudah membiayai perawatan Philip sebelumnya dan kini mereka menolak,"
ungkap Eva, seperti dilansir dari Telegraph, Senin (20/5/2013).
"Saya
mengirim mereka foto-foto, semua bukti, dan laporan tentang betapa
pentingnya perawatan laser ini untuk Philip. Namun mereka
mengabaikannya. Saya khawatir Philip menjadi buta," tutur Eva.
Konsultan
mata NHS menyimpulkan bahwa pertumbuhan tanda lahir ini bisa mengganggu
penglihatan mata kiri. Walaupun begitu, tim konsultan mengatakan ia
tidak punya cukup pengalaman dengan sindrom Sturge-Weber. Ia juga tidak
bisa mengukur kerusakan lebih lanjut yang mungkin bisa terjadi.
Keputusan
untuk tidak mendanai pengobatan tersebut berkaitan dengan perubahan
kebijakan yang perawatan laser berlabel sebagai prosedur prioritas
rendah, yang berarti dana di NHS memang tidak tersedia.
Sturge-Weber
menyebabkan gangguan pada pembuluh darah otak dan salah satu dampaknya
adalah epilepsi parah. Dokter memberi Philip obat untuk mengontrol
epilepsinya, namun Eva diberitahu anaknya telah menderita kerusakan otak
sebagai efek obat ini.
Dengan kondisi mereka saat ini, Eva
tetap tidak menyerah. Kini ia dan Philip tinggal di akomodasi khusus di
Eastbourne dan beradaptasi dengan ketidakmampuan belajar dan fisik.
Lengan kanannya, di sisi yang berlawanan dengan bagian otaknya yang
rusak, menderita kelumpuhan dan pincang.
(vit/vit)
sumber | wowunic.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/05/20/172630/2250994/763/kisah-ibu-dengan-anak-yang-hanya-punya-otak-setengah?991104topnews