Air menutupi sekitar 70 persen permukaan Bumi. Ada di mana-mana. Meski
demikian, benda cair yang ditemukan jauh di bawah permukaan tanah, yang
di bor dari batuan di sebuah tambang di Amerika Utara, sungguh tidak
biasa. Yang tertua yang pernah ditemukan! Teknik penanggalan yang digunakan tim ahli dan Kanada dan Inggris menguak, cairan tersebut setidaknya berumur 1,5 miliar tahun. Seperti dimuat BBC,
Rabu 15 Mei 2013, air tersebut diperkirakan awalnya berada di
permukaan. Kemudian terhisap tanah, terjebak di kedalaman 2,4 kilometer.
Penemuan di bawah tanah Timmins, Ontario, Kanada itu dilaporkan dalam jurnal Nature edisi minggu ini. Meski
jauh dari sumber cahaya, di mana mikroorganisme mungkin masih bisa
bertahan hidup di dalam air -- cairan yang ditemukan itu memiliki
susunan kimiawi yang tepat -- tak jauh beda dengan air biasa, kaya akan
gas terlarut seperti hidrogen dan metana. Tim saat ini sedang menguji
sampel untuk menentukan apakah ada organisme hidup di dalamnya. "Ada
air serupa di Afrika Selatan yang memiliki susunan kimiawi nyaris
identik, usianya puluhan juta tahun, dan mengandung mikroba yang bisa
beradaptasi pada lingkungan tersebut," jelas Prof Chris Ballentine dari
Manchester University. Dan, "Ada sejumlah mikroba yang bisa bertahan
pada interaksi energi air dengan batuan alam," kata dia. Identifikasi
positif akan berimplikasi menarik terkait pemahaman bagaimana kehidupan
berevolusi di awal keberadaan Bumi. "Dan mungkin ia juga berada jauh di
bawah permukaan planet lain, seperti halnya Mars," tambah Chris
Ballentine. Penanda Xenon Air yang diangkat dari kedalaman bijih sulfida itu mengandung zinc
(seng) dan tembaga. Air itu dikumpulkan para ahli setelah para
penambang mengebor lubang eksplorasi baru. Suhu makin tinggi di
kedalaman, hingga 40-50 derajat Celcius. Digunakan tiga teknik
penanggalan yang dilakukan untuk menentukan berapa lama air terjebak di
batuan. Metode kunci melibatkan studi xenon atau isotop yang larut dalam
cairan. Gas mulia (noble gas) bisa digunakan untuk menandai waktu di mana cairan kali terakhir kontak dengan atmosfer di permukaan bumi. Namun,
pendekatan ini menghasilkan rentang usia yang luas. Jadi, yang terbaik
yang bisa dikatakan tim adalah air Timmins telah berada di empatnya kini
berada antara 1,5 miliar sampai 2,6 miliar tahun. Meski yang jadi
patokan yang termuda, itu masih ratusan juta tahun lebih tua dari sampel
yang diangkat dari kedalaman Witwatersrand Basin, Afrika Selatan. Studi
potensi unsur biologis air kuno itu, yang dilakukan Toronto University,
akan mengarah pada isu kaitan kelayakhunian lingkungan yang amat dalam
di Bawah permukaan bumi dengan kemungkinan adanya kehidupan di planet
lain. Mars, salah satunya, planet yang dingin dan kering di
permukaannya. Namun, bukti menunjukkan, ia lebih hangat dan basah
miliaran tahun lalu. Meski tak ditemukan air di permukaannya yang kering kerontang, bukan tak mungkin air ada di kedalamannya. "Ini
mungkin spekulatif, di suatu tempat seperti Mars, air bisa merembes ke
bawah tanah dan telah diawetkan selama rentang waktu planet." (Ein/*)
sumber | wowunic.blogspot.com | http://news.liputan6.com/read/587937/ditemukan-air-tertua-di-bumi-berusia-15-miliar-tahun