Jaringan 3G atau 4G
mungkin hanya bisa dinikmati oleh sebagian pengguna di kota-kota besar,
atau daerah-daerah tertentu karena ada kegiatan berskala internasional.
Sementara di beberapa daerah di Indonesia, masih banyak yang tidak
terjangkau jaringan seluler.
Kalau bicara internet di perangkat seluler tentu semua orang sepakat bahwa Indonesia masih jauh dari kata “menyenangkan”
ketika mengakses internet. Walaupun banyak operator seluler
gembar-gembor sudah menggunakan jaringan 3G, 3,5G, 3,75G dan 4G atau
LTE, tetapi pengguna seluler di Indonesia tidak semuannya menikmati
fasilitas tersebut di perangkatnya.
Jaringan 3G – 4G mungkin hanya bisa dinikmati oleh sebagian pengguna di
kota-kota besar atau daerah-daerah tertentu karena ada kegiatan berskala
internasional, agar muka Indonesia tidak tercoreng dengan kualitas
jaringan operator seluler di mata dunia Internasional. Sementara di
beberapa daerah di Indonesia masih banyak yang tidak terjangkau jaringan
seluler.
Saat ini masyarakat perkotaan bisa menikmati akses internet yang lebih
cepat karena persaingan dan penetrasi pasar yang menumpuk. Sangat
berbeda dengan akses internet di daerah pedesaan yang masih naik turun
sinyalnya, bahkan blankspot. Untuk sekedar membuka jejaring sosial
seperti facebook dan twitter pun keteteran.
Sebagi blogger dan pengguna internet yang ada di daerah pedesaan, saya
harus gonta-ganti kartu untuk mencari jaringan seluler yang paling
kenceng, tetapi ternyata akses internet ini hanya kencang pada saat
jaringan tidak banyak digunakan, yakni ketika tengah malam sampai pagi
hari. Sedangkan jam-jam sibuk untuk mengakses internet harus ekstra
sabar karena tidak sekencang pada saat malam hari.
Kalau saja akses internet di pedesaan lebih cepat, mungkin saya dan
pengguna yang lain akan lebih banyak menulis di blog atau mengerjakan
sesuatu yang bermanfaat lebih banyak lagi. Aktivitas ini terganggu
karena akses internetnya lambat, bahkan untuk memposting satu tulisan
saja saya harus menunggu beberapa jam, atau numpang di tempat kerja
karena ada Wi-Fi gratis.
Walaupun Kominfo sudah mengklaim 80 juta orang Indonesia sudah mencicipi
internet, tetapi akses internetnya tentu berbeda-beda. Kalau di
perkotaan akses internet selulernya sudah mencapai 3G – 4G tapi di
daerah pedesaan masih 2 – 2,5G. Jangan harap untuk membuka Youtube bisa
ngacir tanpa buffering untuk membuka situs-situs yang ringan saja lambat
sekali.
Tapi kita masih berharap di masa yang akan datang akses internet seluler
di Indonesia lebih ngacir lagi. Operator seluler jangan hanya
menggenjot jumlah pelanggan tapi tidak memperhatikan kualitas jaringan
dan dengan harga yang terjangkau. Pemerintah harus mengingatkan seluruh
operator untuk memperhatikan layanan internetnya karena itu merupakan
kewajibannya dan pengguna mendapatkan hak atas internet yang ngacir.
Selain itu operator seluler sebaiknya menambah layanan tambahan yang
menarik sehingga akan menarik konsumen tanpa harus mengobral kartu
perdana murah yang menghambur-hamburkan nomer. Mudah-mudahan harapan ini
dapat terwujud dan pengguna seluler dapat menikmati akses internet
ngacir.
sumber | oke77.blogspot.com | http://log.viva.co.id/news/read/455444-jaringan-internet-seluler-indonesia-ngacir-
total komentar :
|