“Era pengurus PSSI bertengkar dan tidak kompak sudah lewat. Jangan terjadi lagi. Jangan biarkan konflik pengurus mengacaukan Timnas kita,” tegas SBY lewat akun facebook miliknya, Minggu (13/10).
Presiden berharap, perjuangan tim Garuda Muda bisa berbuah kemenangan dalam laga piala Asia di Myanmar tahun depan. Oleh karenanya SBY berharap Evan Dimas dan kawan-kawan tidak berpuas diri dan terus berlatih demi mengharumkan nama bangsa .
“Mari kita jadikan kemenangan dan prestasi gemilang Timnas Garuda Muda U-19, sebagai momentum kebangkitan sepak bola kita. Jangan sia-siakan. Garuda Muda jangan cepat berpuas diri. Perjalanan masih panjang. Teruslah berlatih dan jaga diri. Kalian bisa berprestasi lebih baik lagi,” harapnya.
Selain meminta tim Garuda Muda tidak diusik dengan konflik kepentingan di tubuh PSSI, SBY juga menegaskan hal tersebut berlaku pada sang Arsitek Timnas U-19 Asal Lubuk Nyiur. Sumatra Barat, Indra Syafri.
“Perankan dan berikan kepercayaan kepada pelatih. Dia yang paling tahu strategi dan taktik pertandingan. Jangan ada intervensi. Selamat dan terima kasih untuk semua: Kemenpora, KONI, pelatih, pemain dan tentu saja para suporter. Indonesia bangga,” lanjut SBY.
Bintang Lapangan U 19 Evan Dimas Darmono
Kemenangan Timnas U-19 atas Korea Selatan 3-2 pada Sabtu (12/10) malam merupakan sejarah yang gemilang. Dari kemenangan tersebut kita tidak akan pernah melupakan tiga gol cantik milik Evan Dimas yang merobek jala gawang Korea Selatan. Namun siapakah sosok Evan Dimas Darmono?
Evan adalah anak dari pasangan Condro Permono dan Ana yang di Surabaya, 13 Maret 1995. Semenjak duduk di kelas 4 Sekolah Dasar (SD) dia sudah menimba ilmu sepak bola di SSB Sasana Bhakti (Sakti) dan bergabung ke SSB Mitra Surabaya sejak 2007saat berumur 12 tahun.
Karier Evan memulai menanjak semenjak terpilih masuk di tingkat U-17 dan menyandang kapten. Pada tahun 2012, dia mengantarkan Garuda Muda menjuarai turnamen HKFA International Youth Invitation di Hongkong.
Pengagum Xavi Hernande Ia juga pernah menjadi wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk The Chance. Evan beruntung, karena dia menjadi satu dari 100 anak yang dilatih langsung mantan pelatih Barcelona Pep Guardiola.
“Saya sempat masuk SAD Indonesia untuk berlatih di Uruguay, tapi gagal bergabung karena masalah admnistrasi. Saya pernah merasakan tangan dingin Pep Guardiola di tahun 2012, saat terpilih mewakili Indonesia di ajang Nike The Chance Regional Asia Tenggara. Saya tidak pernah menyangka, bisa mendapat kesempatan itu. Padahal target saya adalah lolos 16 besar di ajang tersebut,” aku Evan.
Karier Evan semakin meroket seperti sekarang ini. Evan Dimas diyakini bisa menjadi pemain yang dapat membawa kemenangan Indonesia di piala asia 2014 bersama anak-anak asuhan Indra Syafri yang lain. (ASP)
sumber | oke77.blogspot.com | http://www.nonstop-online.com/2013/10/sby-konflik-di-pssi-bisa-ganggu-evan-dimas-cs/
total komentar :
|