Psikolog anak dari Klinik Kancil, Ratih Zulhaqqi, MPsi mengatakan mainan edukatif ada macam-macam jenisnya dan pemilihannya disesuaikan dengan tahapan tumbuh kembang. Bedanya dengan mainan biasa, mainan ini menawarkan nilai-nilai edukasi sesuai umur di kecil.
"Tidak hanya sekadar fun atau menyenangkan saja, tapi juga ada unsur knowledge dan ada latihan problem solvingnya," kata Ratih Zulhaqqi, MPsi, psikolog anak dari Klinik Tumbuh Kembang Kancil dalam perbincangan dengan detikHealth, seperti ditulis Rabu (23/10/2013).
Hingga usia 6 bulan misalnya, mainan untuk digigit-gigit sudah cukup mengedukasi anak untuk sekedar mengenali lingkungan. Makin dewasa, jenis mainannya makin beragam dan memiliki tingkat kesulitan yang lebih menantang, misalnya puzzle dan lego.
Meski merangsang kemampuan berpikir, paparan racun dalam bahan-bahan yang mungkin digunakan dalam mainan tersebut di sisi lain bisa juga mempengaruhi tumbuh kembang. Proses pembentukan saraf terganggu, dan dalam jangka panjang anak bisa mengalami gangguan kecerdasan.
Salah satu racun yang bisa mengganggu proses pertumbuhan otak adalah timbal, yang banyak dipakai sebagai pemberi warna cerah pada cat dekoratif. Bila dipakai pada mainan anak, pada saat mengelupas maka kandungan logam berat ini bisa terhirup atau tertelan oleh anak.
"Tiap peningkatan kadar timbal dalam darah sebanyak 1 mkg/dL, IQ anak turun sebanyak 2,5 poin," kata Dr Tb Rachmat Sentika, SpA, MARS, pakar tumbuh kembang dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Nah, bagaimana memilih mainan edukatif yang aman dari bahan beracun agar pertumbuhan otak anak tidak terganggu? Apa saja yang harus dipertimbangkan saat memilih mainan sesuai dengan usia si kecil?
Berbagai hal seputar pemilihan mainan anak akan dikupas tuntas hari ini, dalam ulasan khas 'Cerdas Memilih Mainan si Kecil', hanya
sumber | oke77.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/10/23/073249/2392879/775/hati-hati-pilih-mainan-gangguan-kecerdasan-mengancam-si-kecil?l992202755
total komentar :
|