Diet jenis ini dibuat berdasarkan teori Peter D'Adamo, seorang dokter naturopati, yang membedakan pilihan makanan untuk diet sesuai golongan darah. Sistem golongan darah ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Austria yang juga pernah memenangkan hadiah Nobel, Karl Landsteiner. Pada tahun 1909, ia membagi darah manusia menjadi golongan darah A, B, AB, dan kelompok O.
Berdasarkan penemuan inilah D'Adamo mengembangkan teorinya tentang diet golongan darah yang ia jelaskan dalam bukunya, Eat Right For Your Type.
D'Adamo mengatakan setiap individu bereaksi berbeda terhadap zat lektin, yaitu zat yang ada pada tumbuhan dan makanan hewani. D'Adamo juga mengingatkan bahwa makan makanan yang tak sesuai dengan jenis darah akan menimbulkan masalah yang menyebabkan peradangan, masalah berat badan dan penyakit lainnya.
Golongan darah faktanya memang diwariskan dari orang tua, masing-masing dari kita adalah keturunan dari orang-orang yang bermigrasi dari daerah tertentu. Oleh karena itu, kita masing-masing secara alami memecah makanan tertentu lebih efisien bergantung pada jenis darah kita. Menurut D'Adamo, konsumsi makanan sesuai dengan golongan darah akan mengoptimalkan pencernaan dan risiko memiliki masalah kesehatan maupun berat badan akan menurun.
D'Adamo percaya bahwa golongan darah A banyak dimiliki oleh orang-orang yang bercocok tanam, sehingga mikrobiota usus mereka diadaptasi untuk makanan nabati. Sedangkan orang tipe B diturunkan dari suku-suku nomaden yang beternak, sehingga mereka lebih cocok mengonsumsi makanan nabati dan daging merah.
Orang dengan golongan darah AB menemukan nenek moyang mereka di antara kedua populasi A dan B sehingga saluran pencernaan mereka memiliki kemampuan gabungan dari kedua kelompok. Sementara golongan darah O adalah keturunan pemburu, sehingga mereka cocok mengonsumsi daging, roti dan produk gluten.
Lantas apakah teorinya tentang diet sesuai golongan darah ini dapat dipercaya? Dilansir dari Medical Daily, Kamis (12/9/2013), teori D'Adamo mengenai mikrobiota usus diyakini benar. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan tahun lalu, peneliti dari Finnish Red Cross Blood Service menemukan bahwa golongan darah tertentu memodulasi perbedaan proporsi dan keseluruhan profil mikrobiota usus.
Di sisi lain, sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Belgia juga menemukan adanya bukti yang memvalidasi manfaat kesehatan dari diet berdasarkan golongan darah. Meskipun ada baiknya dicoba untuk dilakukan, namun studi lebih lanjut akan diperlukan untuk mendukung klaim efektivitas diet ini.
sumber | oke77.blogspot.com |
total komentar :
|