Berdasarkan data dari Census Bureau, jumlah orang-orang usia seabad di Amerika meningkat hingga 65,8 persen dalam tiga dekade. Pada 1980, manusia dengan usia seabad tercatat sebanyak 32.000 jiwa. Sementara itu, pada 2010, manusia-manusia seabad ini sebanyak lebih kurang 50.000 jiwa.
Sebuah penelitian di Inggris juga mencatat peningkatan sebesar 33 persen. Peningkatan tersebut adalah sebanyak 453.000 orang berusia di atas 90 tahun dan 12.320 orang berusia di atas 100 tahun.
Penemuan yang unik mereka dapatkan dari segi gender. Pada 2010, 82 persen jumlah orang yang berusia 100 tahun adalah wanita. Di Inggris pun, dari 10 orang yang berusia 100 tahun lebih, 9 orang di antaranya adalah wanita dan 1 orang pria. Demikian dilansir Medical Daily, pada Senin (30/9/2013).
"Kita tahu, wanita lebih pandai bersosialisasi daripada pria. Nah, orang yang mudah bergaul cenderung lebih mudah pula menghilangkan stres. Sebab orang itu dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya pada orang lain dengan mudah. Orang yang pandai bergaul juga lebih mendapatkan perhatian dari orang di sekitarnya. Misalnya jika suatu waktu sakit, banyak yang mau mengantarkannya ke dokter," papar Gary Small, profesor penuaan dan direktur UCLA Longevity Center.
Mayoritas orang yang mencapai usia 100 tahun hidup bersama orang lain, bukan hidup sendiri. Di Amerika di tahun 2010, 85,7 persen jumlah orang berusia seabad hidup di wilayah urban, khususnya di panti jompo.
"Hidup di kota lebih dapat memberikan stimulasi bagi mental. Selain itu lebih banyak dokter juga. Dan yang penting, lebih banyak teman untuk bersosialisasi," tambah Gary.
Jumlah orang berusia 100 lebih ternyata paling banyak di Jepang, yaitu 1.197 orang di setiap 100.000 warga. Peringkat kedua diduduki Swedia, Italia, dan Perancis. Amerika justru berada di peringkat 10.
Beragam penelitian telah dilakukan untuk menyingkap alasan dari usia yang panjang ini. The Longevity Project adalah buku yang menuliskan hasil penelitian tentang fenomena ini. Salah satu penemuan yang menarik adalah dalam 80 tahun ini, dari 1.500 partisipan penelitian, yang berhasil hidup paling lama adalah dari kalangan religius. Komunikasi dan sosialisasi mereka selalu terpenuhi melalui ritual-ritual agama, yang membuat mereka tak pernah merasa kesepian. Sementara itu, menurut Leslie R. Martin, orang-orang dengan perilaku dan pikiran negatif bernasib sebaliknya.
Sebuah penelitian di University of Pittsburgh menghubungkan hobi berjalan kaki dengan umur panjang. Hasil studi tersebut menunjukkan orang yang mampu berjalan lebih lama dan lebih cepat adalah orang yang sehat dan akan berumur panjang.
sumber | oke77.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/09/30/192824/2373704/763/dibanding-pria-mengapa-lebih-banyak-wanita-bisa-hidup-hingga-seabad?l992205755
total komentar :
|