Selamat Idul Fitri 1434H. Mohon Maaf Lahir & Batin, Agan/Aganwati semua..
Untuk Agan yang Muslim mungkin tahu apa makna bulan Ramadhan dan makna hari kemenangan, Idul Fitri. Tapi untuk Agan yang non-Muslim mungkin ngga tau.
Saya bukan seorang Muslim, tapi sahabat-sahabat saya sering sharing ke saya tentang apa makna bulan Ramadhan dan Lebaran bagi mereka. Satu yang saya paling ingat dan mengena di hati adalah bahwa mereka beranggapan bahwa berpuasa selama 1 bulan penuh itu tujuannya untuk melatih self control. Bisa ngga kita menahan nafsu duniawi? Makan, minum, merokok, marah-marah, dan sebagainya..
Dan di hari Lebaran, inilah hari kemenangan. Bagi yang berhasil ngga bolong-bolong puasanya, jelas hari kemenangan ini akan jauh bermakna daripada yang puasanya bolong-bolong. Rasa bahagia dan haru biasanya mereka bisa rasakan, begitu juga rasa syukur yang mendalam. Makanya kumpul-kumpul keluarga, makan-makan enak setelah sholat Ied di Masjid rutin diadakan, untuk apa? Ya untuk merayakan kemenangan, keberhasilan berpuasa penuh selama 1 bulan.
Tapi, apakah maknanya hanya selama 1 bulan aja? Sahabat-sahabat saya bilang, “Ngga! Justru tantangan sesungguhnya masih berlanjut setelah Lebaran.” Loh? Maksudnya apa?
Rupanya, menurut mereka, sama aja bohong kalau nahan nafsu-nya hanya 1 bulan. Percuma aja kalau baik ke orang lainnya hanya sebulan. Percuma aja kalau berusaha semaksimal untuk keberhasilan dirinya hanya sebulan. Percuma aja kalau bersedekahnya hanya selama bulan puasa.
Tantangan yang sesungguhnya: setelah berhasil menjadi individu yang baik selama bulan puasa,.. sanggupkah kita untuk terus menjalankan ‘ibadah’ itu selama 11 bulan kedepan, hingga kita ditemukan kembali dengan Bulan Suci Ramadhan?
Berusaha semaksimal mungkin (live to the fullest), dan berbuat baik kepada sesama.. sebaiknya bukan hanya dilakukan di hari-hari tertentu, atau bulan-bulan tertentu. Kalau bisa berusaha semaksimal mungkin dan berbuat baik setiap hari, kenapa mesti kadang-kadang?
sumber | oke77.blogspot.com | http://www.kaskus.co.id/thread/520301c81ad719f860000000
Untuk Agan yang Muslim mungkin tahu apa makna bulan Ramadhan dan makna hari kemenangan, Idul Fitri. Tapi untuk Agan yang non-Muslim mungkin ngga tau.
Saya bukan seorang Muslim, tapi sahabat-sahabat saya sering sharing ke saya tentang apa makna bulan Ramadhan dan Lebaran bagi mereka. Satu yang saya paling ingat dan mengena di hati adalah bahwa mereka beranggapan bahwa berpuasa selama 1 bulan penuh itu tujuannya untuk melatih self control. Bisa ngga kita menahan nafsu duniawi? Makan, minum, merokok, marah-marah, dan sebagainya..
Dan di hari Lebaran, inilah hari kemenangan. Bagi yang berhasil ngga bolong-bolong puasanya, jelas hari kemenangan ini akan jauh bermakna daripada yang puasanya bolong-bolong. Rasa bahagia dan haru biasanya mereka bisa rasakan, begitu juga rasa syukur yang mendalam. Makanya kumpul-kumpul keluarga, makan-makan enak setelah sholat Ied di Masjid rutin diadakan, untuk apa? Ya untuk merayakan kemenangan, keberhasilan berpuasa penuh selama 1 bulan.
Tapi, apakah maknanya hanya selama 1 bulan aja? Sahabat-sahabat saya bilang, “Ngga! Justru tantangan sesungguhnya masih berlanjut setelah Lebaran.” Loh? Maksudnya apa?
Rupanya, menurut mereka, sama aja bohong kalau nahan nafsu-nya hanya 1 bulan. Percuma aja kalau baik ke orang lainnya hanya sebulan. Percuma aja kalau berusaha semaksimal untuk keberhasilan dirinya hanya sebulan. Percuma aja kalau bersedekahnya hanya selama bulan puasa.
Tantangan yang sesungguhnya: setelah berhasil menjadi individu yang baik selama bulan puasa,.. sanggupkah kita untuk terus menjalankan ‘ibadah’ itu selama 11 bulan kedepan, hingga kita ditemukan kembali dengan Bulan Suci Ramadhan?
Berusaha semaksimal mungkin (live to the fullest), dan berbuat baik kepada sesama.. sebaiknya bukan hanya dilakukan di hari-hari tertentu, atau bulan-bulan tertentu. Kalau bisa berusaha semaksimal mungkin dan berbuat baik setiap hari, kenapa mesti kadang-kadang?
sumber | oke77.blogspot.com | http://www.kaskus.co.id/thread/520301c81ad719f860000000
total komentar :
|