Meski kini hanya ada potongan patung Wisnu sebahu dan Kepala Garuda, kini dengan investor baru, GWK berbenah. PT Alam Sutera Realty Tbk menyanggupi untuk mendanai pembuatan patung GWK hingga rampung 100 persen menantang langit Bali pada tahun 2016.
"Patungnya saya yang bertanggungjawab sampai selesai. Itu (penyelesaiannya-red) dalam 3 tahun. GWK ini merefleksikan sebagai taman kebudayaan," ujar Nyoman Nuarta saat Press Conference Groundbreaking di Restoran Jendela Bali di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Nusa Dua, Kamis (22/8/2013).
Nyoman mengatakan, kelanjutan proyek ini tak lain karena kegigihan banyak pihak yang peduli dengan maha karya itu. Meski berkali-kali mengganti desain, Nyoman tak patah arang.
"Cita-cita yang besar yang membuat kita berani bertahan. Kurang lebih GWK 5 kali berubah desainnya. Berubah dari desainnya, ukurannya," imbuh seniman patung asal Tabanan, Bali itu.
Hadir pula dalam acara itu, perwakilan PT Alam Sutra selaku investor utama Harjanto Tirto Hadiguno, Ketua Yayasan GWK I Gde Ardika, pemerhati budaya asal Perancis Jean Couteau.
Namun sayang, pembangunannya terhenti pada bulan Oktober di tahun yang sama. Krisis moneter yang melanda Indonesia disebut-sebut sebagai alasan penghentian pembangunan maha karya tersebut.
Meski terhenti, proyek yang direncanakan rampung dalam kurun waktu 3 tahun itu tetap disosialisasikan. Patung Wisnu yang baru jadi sebatas bahu ditempatkan di Plaza Wisnu. Dan patung Kepala Garuda diletakkan di area luas bernama Lotus Pond.
Kemudian, tepat pada 1 Januari 2000, GWK Expo diusung ke publik dengan potongan patung Wisnu dan Kepala Garuda. Dilengkapi dengan fasilitas ruang galeri, amphitheater, restoran, dan souvenir corner, GWK diharapkan jadi pusat perhatian lain di Pulau Dewata itu.
sumber | oke77.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/08/22/191839/2337895/10/setelah-mati-suri-16-tahun-pembuatan-patung-gwk-di-bali-dilanjutkan?991104topnews
total komentar :
|