Mimisan pada anak bisa terjadi karena berbagai sebab. Cedera yang diakibatkan memasukkan benda ke dalam hidung seperti di atas salah satunya. Udara yang dingin atau panas terik juga dapat membuat selaput lendir hidung mengering, keras atau retak, sehingga darah pun mengucur.
Terkadang mimisan juga bisa dipicu karena alergi. Saat usia anak beranjak dewasa, umumnya gejala mimisan pun berkurang karena pembuluh darah dan selaput lendir di hidung semakin kuat. Walau mimisan yang terjadi biasanya ringan dan mudah berhenti, anak sebaiknya perlu mendapat penanganan segera.
Dalam acara bedah buku di Hotel Gran Mulia, Jl. H. Rasuna Said Kuningan, Jakarta, seperti ditulis Minggu (25/8/2013), Yohana yang juga sering memberikan pelatihan tumbuh kembang bagi orang tua dan anak ini menerangkan, sebenarnya fungsi daun sirih bisa digantikan oleh kertas tissue.
Namun dia menyarankan sebaiknya tidak menggunakan kertas tissue yang basah, sebab mudah menyerap darah sehingga membuat penutupan dan pengeringan luka mimisan kurang optimal. Jika tidak menemukan tissue, saputangan pun terkadang bisa digunakan untuk menekan luka.
"Jepit bagian lembut di depan hidung anak, lalu minta anak untuk sedikit membungkuk ke depan dan bernapas melalui mulut. Mencubit hidung akan membantu darah menggumpal," ujar Yohana yang sudah menulis 9 buku tentang psikologi, tumbuh kembang dan parenting ini.
Yang tak kalah penting, Yohana menuturkan, jangan meminta anak bersandar ataupun berbaring. Sebab tindakan ini dapat membuat darah masuk ke tenggorokan dan menghalangi saluran pernapasan, atau bisa masuk ke perut dan dapat menyebabkan muntah.
sumber | oke77.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/08/25/115822/2339754/1301/rahasia-daun-sirih-di-balik-keampuhannya-obati-mimisan-anak?991104topnews
total komentar :
|