(Eksklusif Dari Papua) Foto Festival Lembah Baliem Dan Perang Suku Nan Sadis
Warga-warga suku pedalaman Papua berkumpul untuk mengikuti acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Distrik Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin 12 Agustus 2013. Suku Dani, Yali dan Lani berkumpul pada acara festival budaya tahunan ini dengan mengenakan atribut khas sukunya masing-masing menampilkan atraksi perang-perangan antar suku, musik dan tari tradisional, bakar batu dan balap babi. Festival budaya tersebut dipusatkan di Kabupaten Jayawijaya yang terletak di ketinggian Gunung Jayawijaya. Festival ini melibatkan suku-suku yang ada di Kabupaten Jayawijaya, seperti suku Dani, suku Lani, dan suku Yali. Kegiatan tahunan yang selalu diadakan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya ini dimaksudkan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya suku-suku di Lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya dan sekaligus menarik banyak wisatawan. Atraksi yang mereka pertunjukkan amat menegangkan karena seolah sedang berperang sungguhan.
Festival yang mulai diadakan pada tahun 1991 ini awalnya diadakan untuk menjadi ajang adu kekuatan suku Dani, Yali, dan Lani sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Festival ini juga menampilkan “peperangan” ketiga suku untuk melambangkan kesiapan ketiga suku itu dalam melindungi desa mereka. Kini, Festival Lembah Baliem melestarikan dan mempromosikan kesenian, tradisi, dan kebudayaan Papua yang telah diturunkan secara turun temurun. Tentu saja, semua kegiatan yang dilakukan hanya bersifat atraksi sehingga aman untuk dinikmati oleh pengunjung.
Berbagai kegiatan dapat disaksikan oleh para pengunjung, seperti simulasi perang yang diiringi oleh Pikon, music tradisional Papua. Festival Lembah Baliem juga akan diramaikan oleh berbagai pertunjukan seni dan budaya Papua, seperti tari-tarian tradisional Papua, lomba balap babi, lomba melempar tombak, pertunjukan music Papua, dan masih banyak lagi. Untuk para pengunjung, panitia juga akan mengadakan lomba memanah dan melempar tombak. Pengunjung juga dapat mengenakan koteka dan mewarnai kulit mereka agar dapat lebih merasakan kehidupan sebagai orang Papua.
Sayangnya, sejak awal pelaksanaannya hingga sekarang, Festival Lembah Baliem lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dibanding wisatawan domestik. Hal ini tentunya bisa jadi perhatian bagi para traveller lokal yang tertarik untuk mengeksplorasi kebudayaan negeri kita sendiri. Para wisatawan dapat mencapai Lembah Baliem dengan menggunakan pesawat menuju Wamena dari Jayapura.berikut foto-fotonya:
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
balap babi tuh gan. kayanya kalo yang kalah di panggang deh
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
seorang pemandu wisata mengajari seorang wisatawan asing menggunakan panah. ane kira itu orang kulit putihnya anggota suku Papua gan
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
ini pada saat Pangdam TNI mengesahkan di mulainya festival.
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
Spoilerfor foto saat festival berlangsung:
sumber | oke77.blogspot.com | http://www.kaskus.co.id/thread/521169193c118e0e7f000007
total komentar :
|