Pernyataan ini disampaikan setelah ratusan orang, termasuk 43 polisi tewas dalam bentrokan di Rabaa. Aparat Mesir membersihkan kamp para pendukung Morsi di alun-alun Rabaa Al-Adwiya yang didirikan sejak beberapa minggu terakhir.
"Meneror warga, menyerang publik, dan merusak properti pribadi. Negara harus melakukan intervensi untuk memulihkan keamanan dan kedamaian bagi rakyat Mesir," tegas Beblawi.
Lebih lanjut, Beblawi menilai bahwa penetapan darurat nasional selama satu bulan memang sangat diperlukan. Terutama, lanjutnya, melihat situasi Mesir sekarang ini.
"Tidak ada negara demokratis yang menetapkan keadaan darurat nasional kecuali memang sangat diperlukan," ucap Beblawi.
Terakhir, Beblawi mendorong semua pihak untuk bekerja keras dalam mempersiapkan pemilu pada tahun 2014 mendatang. Menurut Beblawi, Mesir siap menghadapi pemilu.
"Pemerintah sangat berkomitmen untuk mencapai tujuan, memiliki konstitusi yang disepakati bersama, yang mampu melindungi setiap hak... berdasarkan keadilan sosial. Kami ingin membangun negara sipil, bukan negara yang religius, bukan juga negara militer," tandasnya.
Sejauh ini, dilaporkan sebanyak 278 orang tewas dalam bentrokan di Mesir. Korban tewas sebagian besar merupakan warga sipil, yakni sebanyak 235 orang dan dari pihak kepolisian sebanyak 43 orang.
sumber | oke77.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/08/15/082555/2330139/1148/pendukung-morsi-dibantai-polisi-pm-mesir-benarkan-penggunaan-kekerasan?9911012
total komentar :
|