Yakin berasal dari Jepang? Nanti dulu. Ya, memang pecinta manga yang ada saat ini adalah generasi kesekian yang muncul setelah masyarakat Indonesia berkenalan dengan komik Doraemon, Candy Candy, Detective Conan dan Kungfu Boy.
Manga generasi awal itu, tak bisa dipungkiri ikut menjadi bagian dari sejarah berkembangnya manga di Indonesia. Setelahnya, banyak bermunculan komik beraliran Jepang, yang sebelumnya dipengaruhi oleh gaya Eropa dan Amerika seperti Tin Tin dan Donald Bebek.
Tapi kini, sebenarnya diantara manga yang dipasarkan tidak semuanya impor dari Jepang. Beberapa diantaranya adalah karya anak negeri sendiri. Pada awalnya mereka memang mengunakan nama yang ke-Jepang-jepangan. Misalnya saja Anzu Hizawa, yang tahun 2000-an dengan manga berjudul Magic of Love yang terkenal hingga sekarang ini.
Setelah Anzu, banyak mangaka asal Indonesia yang meniru gaya komik aliran Jepang dan mendapatkan prestasi membanggakan di dunia internasional. Oleh karena itu, detikHot mencoba merangkumnya dalam serba serbi kiprah para komikus manga.
***
Alex Irzaqi, 27 tahun, mengatakan cintanya pada komik sebenarnya adalah akibat ulah ibunya sendiri. Sejak masih di Sekolah Dasar, setiap hari ia selalu 'diberi makan' komik. Kala itu, tren komik Jepang atau disebut manga di era 1990 begitu kuatnya. Ia pun diberikan komik Dragon Ball karya Akira Toriyama.
"Dari sanalah, sekarang ini saya jadi komikus, ibaratnya you are what you eat," katanya melalui surat elektronik kepada detikHOT Selasa (20/8/2013).
Ia pun mengaku tak pernah ikut kursus menggambar apalagi memenangkan lomba. Keluarganya pun tak punya darah seni. Pelajarannya didapatkan dari hasil otodidak, corat coret asal.
Serta karena komik Dragon Ball, semangat Alex belajar komik manga tak pernah surut. Secara karakteristik, seni menggambar manga yang digelutinya masuk ke dalam karakter garis keras.
"Jenis yang keras, aksi, dinamis, berantakan, banyak gelutnya, cadas, dan brutal," katanya. Karakter keras inilah yang diartikan keras secara emosi dalam tiap tarikan garisnya.
Alex pun mendapatkan hadiah senilai 500.000 yen atau Rp 54 juta. Sebanyak 504 kontestan dari 54 negara bersaing memperebutkan 26 penghargaan. Indonesia mendapatkan sembilan penghargaan.
Hasil karya Alex berjudul 'Excuse Me' akan diterbitkan di majalah manga tersebut. "Ini karena teman yang lain ikut, saya jadi ikut. Rame-rame itu asyik."
Meski tema lomba adalah Love Letter (surat cinta) dan tak boleh tanpa dialog, ia berhasil membuatnya tanpa hambatan.
"Aslinya, saya enggak pandai bikin komik cinta-cintaan. Untungnya ada teman masih SMA dan diskusi jalan cerita. Saya mulai dari sketsa, story board, hingga finishing," katanya.
Selain 'Excuse Me', lulusan Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung ini sudah menerbitkan karya sebelumnya. Karya pertamanya diterbitkan di bawah label Koloni M&C Gramedia Group berjudul 'Dharmasaputra Winehsuka' di akhir 2010 lalu.
Serta dua komik yang tayang secara online sejak 2011. Di antaranya, serial berjudul 'Carakan' yang masih berjalan hingga kini di situs komikoo.com yang sudah sampai bab ketiga. Karya ketiganya bertajuk 'Raibarong' yang mengudara di makko.co dan sudah mencapai 10 episode.
Selama karir yang masih sejengkal ini, Alex memiliki saran bagi para komikus muda. "Cepetan keluarin komiknya. Jangan kelamaan, enggak usah banyak mikir. Yang penting jadi! Kalau hasilnya jelek, bikin saja lagi. Buruan hajar, sudah ditunggu pembaca. Ha..ha..ha..."
sumber | oke77.blogspot.com | http://hot.detik.com/read/2013/08/26/104246/2340262/1059/bangga-alex-irzaqi-asal-gresik-menang-lomba-komik-internasional
total komentar :
|