Di sisi lain, hormon yang disebut dengan glukagon ini juga memainkan peranan penting dalam menyeimbangkan kadar gula darah dengan cara memberi sinyal pada tubuh jika mereka melepaskan cadangan glukosa, yang seharusnya berfungsi untuk menekan rasa lapar pada pasien diabetes tipe 1.
Pasalnya kelenjar pankreas dalam tubuh pasien diabetes tipe 1 diketahui tak dapat menghasilkan insulin yang memadai atau bahkan tak bisa memproduksi insulin sama sekali. Padahal insulin ini dibutuhkan glukosa agar bisa memasuki sel-sel tubuh, sehingga jika seseorang kekurangan insulin, glukosa (dalam jumlah tinggi) akan dilepaskan dalam aliran darah. Akibatnya orang yang bersangkutan mengidap diabetes.
Peneliti juga telah membuktikannya dengan mengamati 11 obes, 13 orang yang kurus dan 13 orang yang mengidap diabetes tipe 1. Secara acak, setiap partisipan pun disuntik dengan glukagon atau plasebo.
Kedua, mengukur nafsu makan partisipan dengan menggunakan sebuah skala. Bedanya pada cara kedua, tinggi rendahnya nafsu makan partisipan didasarkan pada laporan mandiri dari masing-masing partisipan.
Ternyata partisipan yang kurus mengaku lebih kenyang setelah menerima suntikan glukagon, begitu juga dengan partisipan yang mengidap diabetes tipe 1. Namun tak ada perbedaan rasa kenyang antara partisipan obes yang menerima glukagon maupun yang disuntik dengan plasebo. Demikian dilansir Huffingtonpost, Rabu (21/8/2013).
"Sekali seseorang mengalami obesitas, maka glukagonnya takkan lagi memicu rasa kenyang," simpul peneliti Ayman M. Arafat, M.D., dari Charité-University Medicine, Jerman.
"Tapi kami mengakui jika riset lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan mengapa glukagon tak lagi bisa menekan nafsu makan secara efektif pada populasi ini, kendati mungkin mereka sehat-sehat saja," pungkasnya.
Studi ini telah dipublikasikan Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.
sumber | oke77.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/08/21/191550/2336751/1410/bukan-rakus-hormon-ini-penyebab-orang-obes-tak-kenal-kenyang
total komentar :
|