Borussia Dortmund membongkar rahasianya dalam melakukan serangan cepat
dan operan kilat yang menghancurkan pertahanan Real Madrid di babak
semi-final liga Champions. Rahasia tersebut adalah sebuah teknologi yang
disebut 'Footbonaut'Dortmund secara mengejutkan berhasil
melenggang ke final liga Champions, prestasi ini adalah hasil proses
berkepanjangan yang dimulai sejak Jurgen Klopp mendarat di Signal Iduna
Park pada tahun 2008. Teknologi pun berperan dalam membina dan
meningkatkan kualitas permainan dan skill individu pemain.Apa
itu Footbonaut? Sebuah mesin yang mampu meningkatkan teknik pemain di
lapangan. Cara kerja mesin ini pada dasarnya adalah ketika seorang
pemain menerima bola dari mesin pelontar, pemain tersebut harus
melakukan umpan atau operan dengan cepat ke kotak yang menyala dalam
berbagai warna secara acak di 64 kotak dalam kubus tersebut. Lampu hijau
mengindikasikan kotak tersebut sedang menunggu bola. Kalau lampu kuning
menyala menandakan bahwa sang pemain sudah terlalu lama menemukan dan
melakukan operan ke kotak tersebut.Teknologi berharga US$ 3,5
jutaini memiliki mesin pelontar yang mampu melontarkan bola ke arah
pemain dengan kecepatan 60-120 kilometer per jam, dan sang pemain harus
mampu mengontrol bola dengan kepala, dada, atau kedua kaki. Selama 15
menit berada dalam kubus tersebut, seorang pemain harus mengendalikan
tak kurang dari 200 bolaInti dari pelatihan tersebut adalah
untuk meningkatkan kualitas stamina, kontrol bola, presisi, kecepatan,
dan visi para pemain untuk melakukan operan dengan sekitar 1500 sensor
tersebar di seluruh ruangan yang mencatat setiap gerak, arah dan
kecepatan bola serta kondisi tubuh pemain.Sangat efektifPenemu
alat ini, Chrisitan Guettler, mengungkapkan sebuah sesi latihan dalam
Footbonaut selama 15 menit itu sama dengan porsi latihan pemain dalam
sepekan. "Di sini setiap pemain menerima umpan sebanyak yang mereka
terima selama satu pekan latihan," ujarnya. Guettler kemudian
mencontohkan pengatur serangan Real Madrid Xabi Alonso yang membutuhkan
tiga jam untuk menerima dan melesahkan 200 operan dan umpan ke pemain
lain, dan di Footbonaut seorang pemain hanya membutuhkan 15 menit untuk
jumlah yang sama."Umpan yang diberikan secara terus menerus dan
konstan dalam waktu yang begitu singkat dapat meningkatkan respons,
akurasi dan naluri seoran pemain. Selain itu stamina dan konsentrasi
akan turut meningkat." kata Guettler.Metode pelatihan Footbonaut
tentunya sesuai dengan filosofi pelatih Dortmund Jurgen Klopp yang
mengutamakan kecepatan dan ketepatan. Klopp geram ketika pertama kali
datang ke Dortmund. Pergerakan pemainnya begitu lambat dalam melepaskan
operan, dan tentunya dapat dengan mudah diantisipasi lawan. Dortmund
terpuruk di peringkat 13 Bundesliga sebelum Klopp datang.Klopp
menjadikan umpan kilat yang akurat sebagai nyawa dan ciri khas permainan
Die Borussen. Pelatih 46 tahun ini juga menggenjot stamina pemain dan
memberikan porsi latihan fisik lebih banyak ketimbang teknis pada awal
ia melatih. Ia mematok setiap pemain harus menempuh jarak 13 kilometer
dalam satu pertandingan. Angka tersebut tidak akan dicapai jika para
pemainnya bergerak lambat dan umpan-umpannya tidak tepat sasaran. "Saya
ingin setiap pemain berpikir, dan bergerak lebih cepat lagi dan dalam
kecepatan penuh." kata Klopp. Sabtu 25 Mei nanti di Wembley
Stadium, Dortmund akan berhadapan dengan Bayern Munchen, yang melaju ke
final setelah membungkam Barcelon dengan agregat 7-0. Marco Reus dan
kawan-kawan diperkirakan akan bermain mengandalkan kecepatan dan
ketepatan operan kilat setelah berminggu-minggu berlatih dalam
Footbonaut. Sepanjang sejarah ini pertama kalinya dua tim asal Jerman
bertemu di Final Liga Champions. (Berbagai sumber/Dic/*)
sumber | wowunic.blogspot.com | http://bola.liputan6.com/read/592077/canggih-footbonaut-mesin-yang-jadi-kunci-sukses-dortmund